Rabu, 30 November 2016

KESULITAN BELAJAR


Hakikat kesulitan belajar
Kesulitan belajar atau learning disability yang biasa juga disebut istilah learning disorder atau learning difficulty adalah suatu kelainan yang membuat individu yang bersangkutan sulit untuk melakukan kegiatan belajar secara efektif. Faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar tidak mudah untuk ditetapkan karena faktor tersebut bersifat kompleks. Bahkan, faktor penyebab tersebut tidak dapat diketahui, namun mempengaruhi kemampuan otak dalam menerima dan memproses informasi dan kemampuan dalam belajar bidang – bidang studi tertentu.
Kesulitan belajar tidak berhubungan langsung dengan tingkat inteligensi dari individu yang mengalami kesulitan, namun indivdu tersebut mengalami kesulitan dalam menguasai ketrampilan belajar dan dalam melaksanakan tugas – tugas spesifik yang dibutuhkan dalam belajar seperti yang dilakukan dalam pendekatan dan metode pembelajaran konvensional. Kesulitan belajar merupakan isu yang berkepanjangan didalam dunia pendidikankarena kelainan ini sulit untuk diatasi, namun dengan dukungan dan intervensi yang tepat, individu yang berkesulitan belajar dapat melaksanakan tugas – tugas belajarnya dan sukses dalam pelajarannya, dan bahkan memiliki karier yang cemerlang setelah mereka dewasa.
Kesulitan belajar dapat dipahami melalui berbagai definisi yang dikemukakan oleh berbagai ahli dan asosiasi ahli kesulitan belajar. Reid (1986:12) mengemukakan pendapatnya bahwa kesulitan belajar biasanya tidak dapat diidentifikasi sampai anak mengalami kegagalan dalam menyelesaikan tugas – tugas akademik yang harus dilakukannya. Selanjutnya, ia mengatakan bahwa siswa yang teridentifikasi mengalami kesulitan belajar memiliki cirri – cirri, antara lain seperti berikut ini :
Memiliki tingkat intelligensi (IQ) normal, bahkan diatas normal, atau sedikit dibawah normal berdasarkan tes  IQ, namun siswa memiliki IQ sedikit dibawah normal bukanlah karena IQ-nya yang dibawah normal, akan tetapi kesulitan belajar yang dialaminya menyebabkan ia mengalami kesulitan dalam menjalani tes IQ sehingga memperoleh score yang rendah.
Mengalami kesulitan dalam beberapa mata pelajaran, tetapi menunjukan nilai yang baik pada mata pelajaran yang lain.
Kesulitan belajar yang dialami siswa yang berkesulitan belajar berpengaruh terhadap keberhasilan belajar yang dicapainya sehingga siswa tersebut dapat dikategorikan kedalam lower achiever (siswa dengan pencapaian hasil belajar dibawah potensi yang dimilikinya).
    Secara tradisional, siswa yang mengalami kesulitan belajar termasuk ke dalam individu yang mengalami penyimpangan dalam perkembangannya, namun tidak dapat dimasukan kedalam kelompok individu yang mengalami keterbelakangan mental atau tuna grahita karena mereka memiliki tingkat inteligensi yang normal, bahkan diatas normal.
    Kesadaran untuk tidak memasukkan siswa yang mengalami kesulitan belajar kedalam kelompok tuna grahita karena individu tersebut belum tentu dapat dikelompokkan kedalam kelompok tuna grahita, walaupun ia membutuhkan pelayanan pendidikan secara khusus untuk beberapa mata pelajaran, semakin meningkat. Pada saat ini, pelayanan pendidikan secara khusus telah diberikan kepada siswa berkesulitan belajar, walaupun belum di lakukan secara efektif.

Sumber :
Jamaris,Martini.2014.”Kesulitan Belajar.”Perspektif, Assessment, Dan Penanggulangannya Bagi Anak Usia Dini Dan Usia Sekolah”.Bogor:Penerbit Ghalia Indonesia

Jumat, 11 November 2016

Penggunaan metode dalam pembelajaran




            Dalam melakukan pembelajaran tentu dibutuhkan metode yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai, berikut penulis sampaikan merode yang dapat diterapkan di dalam pembelajaran, pada dasarnya semua metode pembelajaran itu baik,, hanya saja tinggal kita sebagai pendidik untuk dapat memilih metode yang tepat dan sesuai dengan materi pembelajaran,, semoga bermanfaat
1.      Metode ceramah
            Ceramah adalah sebuah bentuk interaksi melalui penerangan dan penuturan lisan dari guru kepada peserta didik. Dalam pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan uraiannya, guru dapat menggunakan alat – alat bantu seperti gambar dan audio visual lainnya. Ceramah adalah penuturan lisan dari guru kepada peserta didik, ceramah juga sebagai kegiatan memberikan informasi dengan kata – kata sering dengan mengaburkan dan kadang – kadang ditafsirkan salah. Kadang – kadang terjadi pula orang baru saja mengikuti ceramah, jika ditanya, tidak tahu apa – apa. Kemungkinan terjadinya hal ini adalah Karena penceramahnya kurang pandai menyampaikan informasi dan mungkin pulan karena khalayaknya bukan pendengar yang baik. Karena itu, alat utama dalam metode ceramah ini adalah berhubungan dengan siswa menggunakan bahasa lisan.
            Peranan siswa dalam metode ceramah adalah mendengarkan dengan teliti mencatat pokok penting yang dikemukakan oleh guru. Disamping itu, mungkin pula disebabkan oleh sifat metodenya sendiri, yaitu : (1) metode ceramah tidak dapat memberikan kesempatan untuk berdiskusi memecahkan masalah sehingga proses menyerap pengetahuannya kurang tajam. (2) metode ceramah kurang member kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan keberanian mengemukakan pendapatnya. (3) pertanyaan lisan dalam ceramah kurang dapat ditangkap oleh pendengarannya, apalagi digunakan kata – kata asing dan (4) metode ceramah kurang cocok dengan tingkah laku kemampuan anak yang masih kecil. Taraf berfikir anak masih berada dalam taraf yang kurang konkret.
            Agar ceramah itu menjadi metode yang baik, perlu diperhatikan hal berikut : (1) metode ceramah digunakan jika jumlah khalayak cukup banyak. (2) metode ceramah dipakai jika guru akan memperkenalkan materi pelajaran baru. (3) metode ceramah dipakai khalayaknya telah mampu menerima informasi melalui kata – kata, (4) sebaiknya ceramah diselingi oleh penjelasan melalui gambar dan alat – alat visual lainnya, dan (5) sebelum ceramah dimulai, sebaiknya guru berlatih dulu memberikan ceramah.
            Dalam kehidupan sehari – hari disekolah metode ceramah paling popular dikalangan guru. Sebelum metode lain yang dipakai untuk mengajar, metode ceramah yang paling dulu digunakan. Bagi kita bukanlah metode ceramah itu harus dihilangkan sama sekali, melainkan bagaimana menggunakan metode ceramah yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, disarankan agar guru – guru mengikuti langkah – langkah sebagai berikut  :
Pertama : melakukan pendahuluan sebelum bahan baru diberikan dengan cara sebagai berikut : (1) menjelaskan tujuan lebih dulu kepada peserta didik dengan maksud agar peserta didik mengetahui arah kegiatannya dalam belajar, bahkan tujuan itu dapat membangkitkan motivasi belajar jika bertalian dengan kebutuhan mereka. (2) setelah itu baru dikemukakan pokok – pokok materi yang akan di bahas. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik melihat luasnya bahan pelajaran yang akan di pelajarinya, dan (3) memancing pengalaman peserta didik yang cocok dengan materi yang akan dipelajarinya. Caranya adalah dengan pertanyaan – pertanyaan yang menarik perhatian merreka.
Kedua : menyajikan bahan baru dengan memperhatikan factor – factor sebagai berikut : (1) perhatian peserta didik dari awal sampai akhir pelajaran harus tetap terpelihara. Semangat  mengajar member bantuan sepenuhnya dalam memelihara pperhatian peserta didik kepada pelajaran, (2) menyajikan pelajaran secara sistematis. Tidak terbelit – terbelit, dan tidak meloncat – loncat, (3) kegiatan belajar mengajar diciptakan secara variatif. Jangan membiarkan peserta didik hanya duduk dan mendengarkan, tetapi beri kesempatan untuk berfikir, dan berbuat. Misalnya pelatihan mengerjakan tugas, mengajukan pertanyaan, berdiskusi, atau melihat peragaan. (4) member ulangan pelajaran kepada response jawaban yang salah dan benar perlu ditanggapi sebaik – baiknya, (5) membangkitkan motivasi belajar secara terus menerus selama pelajaran berlangsung. Motivasi belajar akan selalu tumbuh jika situasi belajar menyenangkan, dan (6) menggunakan media pelajaran yagn variatif yang sesuai dengan tujuan pelajaran.
Ketiga : menutup pelajaran pada akhir pelajaran, kegiatan yang perlu diperhatikan pada penutupan itu adalah sebagai berikut : (1) mengambil kesimpulan dari semua pelajaran yang telah diberikan, dilakukan oleh peserta didik dibawah bimbingan guru. (2) memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menanggapi materi pelajaran yagn telah diberikan terutama mengenai hubungan dengan pelajaran lain dan (3) melaksanakan penilaian secara komprehensif untuk mengukur perubahan tingkah laku.


2.      Metode Tanya jawab (respons)
            Pendekatan dalam mengajar umumnya menempuh dua macam cara, yaitu memberikan stimulasi dan mengadakan pengarahan aktivitas belajar. Banyak yang dapat kita bicarakan mengenai teknik mengajar yang baik, antara lain teknik bertanya. Pertanyaan adalah pembangkit motivasi yang dapat merangsang peserta didik untuk berfikir. Melalui pertanyaan peserta didik didorong untuk mencari dan menemukan itu ia berifikir menghubung – hubungkan bagian pengetahuan yang ada pada dirinya dengan isi pertanyaan itu. Jawaban yang dapat segera diperoleh jika isi pertanyaan banyak kaitannya dengan pengetahuan yang ada pada dirinya. Jika jawaban yang diminta belum siap dimilikinya. Maka hal ini mendorong untuk menemukannya, ia akan menjelajahi data – data jawaban melalui berbagai cara yang tepat.
            Proses yang dilakukan adalah dengan membaca, meneliti atau diskusi. Membaca informasi dari berbagai sumber adalah salah satu tehnik untuk menentukan jawaban. Penelitian dilaboratorium, dilapangan, dimusium, atau ditempat – tempat sumber belajar lainnya juga merupakan cara untuk menemukan jawaban. Jika pencarian jawaban dilakukan melalui penelitian atau membaca informasi atau berbagai sumber sebanyak – banyaknya maka guru telah berhasil menciptakan suasana belajar yang baik. Kegiatan belajar seperti itu sangat membantu dalam membina manusia seutuhnya.
            Jika kita hayati pengalaman kita mengajar disekolah, kadang – kadang kita berintrospeksi, apakah yang dilakukan itu telah cukup memberi  stimulus pada peserta didik untuk belajar sesungguhnya, apakah peserta didik terbangkit atau mendorongnya untuk belajar yang baik disekolah atau dirumah. Kunci pokok kehadiran stimuli belajar antara lain adalah pertanyaan yang diajukan oleh gurunya. Orang berpendapat bahwa pendapat itu adalah membuka jalan kearah yang baik dalam belajar. Dengan pertanyaan itu peserta didik akan segera mulai belajar sesungguhnya (meaningful learning).
            Jika dilihat dari intensitasnya, pertanyaan itu ada yang baik dan ada yang jelek. Pertanyaan yang baik ditandai oleh : (1) adanya respon dari pihak peserta didik untuk menjawabnya, jika jawabannya sulit ditemukan, peserta didik tidak putus semangat untuk mencarinya dari berbagai sumber. Kadang – kadang melakukan penelitian atau membaca informasi dari buku, surat kabar atau majalah. Jadi, pertanyaan yang baik itu akan menumbuhkan berbagai respon untuk mencari dan menemukan jawaban yang tepat. (2) adanya rasa tidak puas atas pertanyaan yang diberikan, dorongan yang menumbuhkannya adalah antara lain persaingan diantara mereka untuk memperoleh pujian dan nilai yang baik. Karenanya mereka selalu giat untuk selalu mencari dan menemukan jawaban yang tepat. (3) adanya pertanyaan yang tidak terlampau menghendaki jawaban “ya” atau “bukan”. Pertanyaan seperti “apakah ibukota sumatera utara ?” akan lain fungsinya dengan pertanyaan “apa persyaratan bagi berdirinya suatu Negara ?”. dari kedua pertanyaan itu dapat dibedakan bahwa  pertanyaan pertama hanya meminta jawaban berdasarkan ingatan, jawabannya bersifat fakta, dan untuk menjawabnya tidak memerlukan proses pemikiran yang dalam dan karenanya, jawabannya mudah ditemukan. Lain halnya dengan pertanyaan kedua, pertanyaan ini banyak menuntut pikiran yang mendalam. Dalam menjawabnya selain harus membaca informasi sebanyak – banyaknya, peserta didik harus menjelajahi pembuktian – pembuktian yang menunjang kebenaran jawaban tersebut. Jika pertanyaan tersebut kita telaah secara mendalam, tampak bahwa pertanyaan kedua mengundang banyak aktivitas belajar, dan (4) pertanyaan yang jelas dan mudah dipahami. Pertanyaan yang jelas biasanya ditandai oleh pemakaian bahasa yang sederhana, singkat dan padat.
            Pertanyaan yang mudah dipahami oleh pertanyaan yang selalu berpusat pada tujuan dan materi pelajaran, ruang lingkupnya tidak terlalu luas, dan cukup menggambarkan keseluruhan materi pelajaran. Pertanyaan itu harus bermakna. Maksudnya, (1) dapat membangkitkan aktivitas kegiatan belajar mengajar yang sesungguhnya, dan (2) dapat membentuk pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang dibutuhkan melalui kegiatan belajar,. Dalam kegiatan belajar dan mengajar pertanyaan yang baik bergantung pada : (1) cara seseorang atau guru bertanya pada para siswanya mengenai hal pelajaran. (2) sikap seseorang guru dalam mengajukan pertanyaan adalah sikap yang edukatif, dan (3) cara member giliran dalam menjawab pertanyaan mengacu pada asas keadilan dan demokrasi.
            Cara seseorang mengajukan pertanyaan, hasil pengalaman menunjukkan bahwa scar seseorang mengajukan pertanyaan itu banyak ragamanya. Caranya ialah ada yang dengan (1) memberikan pengarahan ulang (redirecting), dan (2) ada yang dengan membimbing untuk memberikan jawaban (probing). Pada pertanyaan bentuk pengarahan ulang terdapat proses  pengalihan jawaban dari seseorang terhadap peserta didik lainnya. Maksudnya untuk memperoleh jawaban yang tepat dari peserta didik. Secara diagramatik rusyan (1993 : 69) menggambarkan bahwa guru mengajukan pertanyaan terhadap seseorang atau peserta didik, dan kemudian mengalihkan pertanyaan itu terhadap peserta didik lainnya untuk dikomentari dan diberi penjelasan seperlunya.
            Pada pertanyaa yang bersifat mendidik, maka bagi peserta didik untuk menemukan jawaban ter, dan dapat upaya untuk memberikan pengarahan, namun tidak sambil mengulang (clarification) , dan generalisasi (generalization). Pertanyaan berbentuk isyarat menolong peserta didik agar jawabannya sampai kepada yang diharapkan atau sekurang – kurangnya bisa sampai jawaban yang tidak terlampau menyimpang dari yang sebenarnya. Pertanyaan berbentuk penjelasan dapat berguna untuk para peserta didik dalam memberikan pendapatnya agar lebih jelas daripada yang diungkapkannya, terutama mengenai pengertian – pengertian.
Pertanyaan – pertanyaan bentuk tunggu ini, memerlukan waktu rata – rata 5 detik. Ia berpendapat jika waktu ini secara konsekuen dilaksanakan, akibatnya dapat membina kreativitas peserta didik dalam menemukan jawaban. Kalimat – kalimat yang digunakan lambat laun akan menjadi sempurna, dan peserta didik yang lambatpun akan dapat memberikan jawaban, sehingga anak yang cepat menangkap pertanyaan dan yang lambat mendapat perhatian yang sama. Contoh tiga jenis pertanyaan probing tersebut adalah sebagai berikut :
Pertanyaan probing dalam bentuk isyarat
Guru    : amin, berapa 25 x 25 ?
Amin   : (lama berpikir tidak menjawab). Tidak tahu
Guru    : coba pikirkan 20 x 25 ?
Amin   : (dengan mudah menjawab) 500.
Guru    : berapa 5 x 25 ?
Amin   : 125
Guru    : sekarang, jadi berapa 25 x 25 ?
Amin   : (ia menghitungnya) 500 + 125 = 625
Pertanyaan probing dalam bentuk penjelasan
Guru    : tidak jauh dari sekolah kita akan didirikan pabrik obat. Setujukah kamu semua ?
Beberapa murid menjawab : tidak setuju
Guru    : mengapa tidak setuju, arif ?
Arif     : sebab air yang mengalir disungai kita akan mengandung racun
Guru    : apa yang dimaksud racun itu, arif ?
Dan seterusnya.
            Pertanyaan probing dalam bentuk generalisasi. Guru : ada tiga buah segitiga A, B dan C. ukurlah berapa besar sudutnya, ukurlah besar masing – masing sudut segitiga itu. Kemudian tariklah kesimpulan berapa besar jumlah sudut suatu segitiga. Banyak hal yang kita lakukan dalam mengajukan pertanyaan agar pertanyaan itu dapat dengan mudah dipahami, antara lain dengan diikuti oleh pemantapan yang tinggi yang dapat merangsang peserta didik untuk berfikir.
            Pemantapan itu bisa dilakukan dalam bentuk (1) verbal, yaitu mengucapkan kata – kata yang tidak monoton tetapi beralun disertai dengan tekanan yang menegaskan seperti pada kalimat siapa yang menemukan listrik ?. (2) gestural, yaitu pengucapan pertanyaan yang disertai dengan gerak mimic tertentu tanda emosional, (3) parsial, yaitu bagian – bagian tertentu dalam pertanyaan seperti kapan proklamasi Indonesia di ucapkan ?. siapa yang mengucapkannya?. Diman?. Dalam menjawab pertanyaan itu guru memperlihatkan masa tunggu yang dirasakan oleh Dr rowe itu. Sikap guru bertanya kepada seseorang berbeda sikap guru bertanya kepada kelompok atau kelas. Menurut teori, sikap guru kepada kelas lebih berhasil dalam menelaah jawaban yang diminta karena dorongan untuk menjawabnya lebih besar jika dibandingkan dengan kepada perseorangan.
            Para peserta didik banyak terlibat dalam menentukan jawaban itu. Oleh karena itu pertanyaan sebaiknya di arahkan kepada seluruh kelas walaupun pertanyaan itu memerlukan pertanyaan dari perseorangan atau seorang peserta didik. Sikap lain dalam mengajukan pertanyaan yang perlu dikembangkan ialah sebagai berikut : (1) pertanyaan yang pernah diucapkan jangan  diulang. Pengulangan pertanyaan bisa membuat pertanyaan menjadi kabur, apalagi jika kalimat  yang pertama tidak sama strukturnya dengan kalimat kedua. (2) isi pertanyaan hendaknya berkisar pada pokok bahasan tertentu. Pertanyaan diluar bahasan akan mengaburkan jawaban yang diminta, dan akibatnya akan membuat antipati dari pihak peserta didik, dan (3) selalu menuntun peserta didik dalam menjawab pertanyaan kepada pokok pelajaran. Tidak jarang peserta didik yang menjawab pertanyaan diluar pokok pelajaran. Cara guru memberikan giliran : cara memberikan giliran dalam memberikan menjawab pertanyaan dapat berpengaruh dalam menciptakan kadar jawaban yang diharapkan. Kadar jawaban yang di harapkan : kadar jawaban akan lebih tinggi jika pertanyaan dapat dijawab oleh banyak peserta didik.
            Pertanyaan yang hanya dijawab oleh peserta didik jangan diharapkan jawaban pertanyaan itu lengkap dan memadai. Maksud pertanyaan pada hakikatnya tidak ingin ada jawaban yang tepat. Tetapi juga agar pertanyaan itu dapat menciptakan proses belajar yang baik. Untuk itu maka diperlukan cara memberikan jawaban dengan bergilir. Cara memberikan giliran itu dapat dilakukan sebagai berikut : (1) dengan pertanyaan yang di tujukan kepada seseorang dan gilirannya kepada orang lain, (2) dengan pertanyaan yang diberikan kepada kelompok dan gilirannya kepada kelompok lain, dan (3) dengan pertranyaan yang ditujukan kepada siapapun dan diarahkan secar tersebar. Pertanyaan itu tidak ditujukan kepada peserta didik atau kelompok tertentu tetapi kepada peserta didik yang bersedia menjawabnya. Semua bersedia menjawabnya akan diberikan giliran secara teratur. Dan (4) dengan pertanyaan yang ditujukan kepada seluruh kelas dan dijawab secara spontan siapa saja yang menjawab mungkin hanya peserta didik  atau seseorang wakil dan kelas yang bersangkutan. Guru harus memberikan giliran yang lebih adil untuk menjawab pertanyaan yang di ajukan melalui wakil kelompok itu.
3.      Metode diskusi
            Diskusi ialah percakapan ilmiah yang responsive berisikan pertukaran pendapat yang dijalin dengan pertanyaan – pertanyaan probelmatis pemunculan ide – ide dan pengujian ide – ide ataupun pendapat dilakukan oleh beberapa orang yang tergabung dalam kelompok itu yang diarahkan untuk memperoleh pemecahan masalahnya dan untuk mencari kebenaran. Dalam diskusi selalu adan suatu pokok yang dibicarakan. Dalam percakapan itu diharapkan para pembicara tidak menyimpang dari pokok pembicaraan. Mereka harus selalu senantiasa kembali kepada pokok masalahnya. Pada hakikatnya diskusi berbeda dengan percakapan, situasi lebih santai kadang diselingi dengan humor. Dalam diskusi, semua anggota turut berpikir dan diperlukan disiplin yang ketat.
            Manfaat diskusi antara lain adalah sebagai berikut : (1) peserta didik memperoleh kesempatan untuk berpikir, (2) peserta didik mendapat pelatihan menegeeluarkan pendapat, sikap dan aspirasinya secara bebas. (3) peserta didikk belajar bersikap toleran terhadap teman – temannya (4) diskusi dapat menumbuhkan partisipasi aktif dikalangan peserta didik (5) diskusi dapat mengembangkan sikap demokratif, dapat menghargai pendapat orang lain, dan (6) dengan diskusi, pelajaran menjadi relevan dengan kebutuhan masyarakat. Diskusi selalu dipakai dalam pergaulan sehari – hari, dan karenanya merupakan sebagian dari kehidupan sehari – hari.
            Disamping manfaat menggunakan metode diskusi, tentu terdapat kelemahana – kelemahannya. Adapun kelemahan – kelemahannya itu antara lain adalah sebagai berikut (1) diskusi terlampau menyerap waktu kadang – kadang diskusi larut dengan keasikannya dan dapat mengganggu pelajarn lain (2) pada umumnya peserta didik tidak berlatih untuk melakukan diskusi dan menggunakan waktu diskusi dengan baik. Maka kecenderungannya mereka tidak sanggup berdiskusi, dan (3) kadang – kadang guru tidak memahami cara – cara melaksanakan diskusi. Maka kecenderungannya diskusi menjadi Tanya jawab. Kelemahan ini menunjukkan bersumber dari guru yang kurang menguasai penggunaan dan manfaat metode diskusi dalam membahas materi pelajaran. Kelemahan juga datang dari peserta didik yaitu kurang mampu melaksanakan diskusi dengan baik. Karena terjebak dengan Tanya jawab atau debat kusir, sehingga makna diskusi sebagai suatu teknik untuk memahami materi pelajaran tidak terpenuhi dengan baik.
            Usaha apa yang dapat dilakukan oleh guru supaya diskusi bisa berhasil dengan baik ? antara lain adalah : (1) masalahnya harus controversial, artinya mengandung pertanyaan dari peserta didik. Masalah itu menarik perhatian mereka karena berkaitan erat dengan pengalaman mereka. (2) guru harus menempatkan dirinya sebagai pemimpin diskusi. Ia harus membagi – bagi pertanyaan dan member petunjuk tentang jalannya diskusi. Guru juga berperan sebagai penangkis terhadap pertanyaan yang diajukan peserta didik peserta didik, dan (3) guru hendaknya memperhatikan pembicaraan agar fungsi guru sebagai pemimpin diskusi dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.
            Beberapa jenis diskusi yang lazim dilakukan yaitu : (1) diskusi panel. Diskusi ini hanya dilakukan oleh beberapa orang yang terpilih sebagai wakil orang banyak. Mereka adalah pakar dibidangnya masing – masing dan memiliki wawasan yang berbeda. Diskusi terjadi diantara diskusi panel. Jika diskusi melibatkan peserta didik lainnya, maka diskusi itu disebut forum; (2)  
           
TERIMA KASIH SUDAH MAU BERKUNJUNG !!

Selasa, 25 Oktober 2016

TIPS PERCAYA DIRI TAMPIL DIDEPAN UMUM




Guys,, kali ini ane mau posting artikel yang tentunya pas banget buat loe2 semua yang punya masalah kurang percaya diri tiap loe tampil didepan umum,,
gak usah banyak omong
Loe simak baik2,, 
terus loe coba praktekin,,

SUKSES buat loe semua!!

1.     Lemparkan senyuman
Hal pertama yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi rasa gugup dan tidak percaya diri adalah dengan cara melemparkan senyuman ke orang-orang di hadapan Anda. Senyum tidak hanya dilakukan apabila ada hal yang lucu maupun yang membuat Anda merasa senang, lebih dari itu, sebuah senyuman yang tulus juga dapat membuat diri Anda merasa jauh lebih baik karena dapat menimbulkan perasaan positif.
2.     Kontak mata lawan bicara
Berikan tatapan yang menyapu ruangan sambil sekali-sekali Anda menatap mata semua orang yang ada ditempat tersebut sambil tersenyum. Senyuman balasan dari orang lain akan menumbuhkan rasa percaya diri di dalam diri Anda dengan cepat. Cara ini juga berlaku saat wawancara kerja. Jangan menundukkan kepala saat berbicara ataupun menatap dengan tatapan yang kosong.
Kontak mata dengan lawan bicara akan segera menghilangkan rasa takut dan mengusir rasa tidak percaya diri Anda. Dengan kontak mata, Anda akan terbebas dari rasa intimidasi maupun rasa stres yang datang seketika pada saat Anda berbicara di depan publik.
3.     Berpikir positi
Kendalikan diri Anda dan berpikirlah positif serta katakan dalam diri Anda jika semuanya pasti bisa dilalui dengan baik, bahkan badai sekalipun. Jadi buanglah rasa takut dan suara-suara negatif yang mungkin ada dalam diri Anda kemudian gantikan dengan kalimat yang positif seperti, "ini sangat mudah", "saya pasti bisa" dan sebagainya kemudian gantikan rasa takut tadi dengan rasa percaya diri.
4.     Jadi diri sendiri
Untuk menjadi hebat, Anda tak perlu menjadi orang lain yang bukan diri Anda sendiri. Setiap orang adalah pribadi yang unik dan berbeda. Menjadi berbeda itulah nilai plus Anda. Jadilah diri sendiri yang tampil apa adanya, tanpa dibuat-buat atau berpura-pura namun tetap terkonsep dengan baik.
5.     Tampil rapi
Sebelum Anda tampil didepan umum, cobalah untuk menyempatkan waktu pergi ke toilet untuk memastikan diri Anda tampil lebih fresh dan rapi. Rapikan setelan baju Anda, rambut, sepatu dan lain sebagainya. Penampilan yang rapi terbukti mampu membangkitkan rasa percaya diri dengan cepat.
6.     Awali dengan salam dan doa
Awalilah segala sesuatu dengan doa dan salam, termasuk pada saat Anda diharuskan untuk tampil didepan umum. Berdoa merupakan tindakan yang positif yang bisa membantu Anda untuk melalui segala masalah, bahkan di saat situasi tersulit sekalipun.
7.     Bicara dengan suara jelas dan terstruktur
Bicaralah dengan suara yang jelas dan terstruktur. Saat seseorang mampu berbicara dengan lantang dan jelas didepan umum, sesungguhnya ia mendengarkan "suara" yang ada dikepala terlebih dahulu baru kemudian menyampaikannya lewat mulut. Dengan demikian maka penyampaian ide, topik pembicaraan maupun pembahasan akan tersusun dengan sistematis dan terstruktur dengan sendirinya. Coba bayangkan apabila Anda berbicara dahulu baru kemudian berpikir, apa yang kira-kira akan terjadi?.
8.     Jangan takut berbuat kesalahan
Kesalahan merupakan hal yang lazim dialami setiap manusia. Tak ada manusia yang sempurna yang benar-benar luput dari kesalahan. Saat Anda tampil didepan umum, cobalah untuk meminimalisir membuat kesalahan. Namun saat terjadi sebuah kesalahan, tetap kendalikan diri Anda dan segeralah meralatnya, kemudian alihkan topik dan jangan berfokus pada kesalahan yang barusan Anda buat.
9.     Atur nafas
Seringkali orang yang gugup berbicara dengan intonasi suara yang bergetar, naik turun dan kurang jelas. Nah, untuk mengantisipasi hal ini, cobalah untuk mengatur nafas Anda. Jangan berbicara dengan kalimat yang terlalu panjang karena akan menghabiskan nafas Anda. Aturlah nafas dan bicaralah dengan perlahan namun jelas. Potong-potonglah kalimat yang akan diutarakan dengan penggalan-penggalan kalimat yang masih dapat dicerna dan dimaknai oleh audience yang ada di depan Anda.


 ref.
http://www.berjibaku.com/2014/10/tips-membangun-rasa-percaya-diri-saat.html

10 Macam Puasa Sunnah Beserta Keutamaanny



Allah Ta’ala telah berfirman :

''Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali shaum, sesungguhnya shaum itu untuk Aku dan Aku sendiri yang akan memberi balasannya. Dan shaum itu adalah benteng (dari api neraka), maka apabila suatu hari seorang dari kalian sedang melaksanakan shaum, maka janganlah dia berkata rafats dan bertengkar sambil berteriak. Jika ada orang lain yang menghinanya atau mengajaknya berkelahi maka hendaklah dia mengatakan ‘Aku orang yang sedang shaum’. Dan demi Zat yang jiwa Muhammad berada di tanganNya, sungguh bau mulut orang yang sedang shaum lebih harum di sisi Allah Ta’ala dari pada harumnya minyak misik. Dan untuk orang yang shaum akan mendapatkan dua kegembiraan yang dia akan bergembira dengan keduanya: Apabila berbuka dia bergembira dan apabila berjumpa dengan Rabnya dia bergembira disebabkan ibadah shaumnya itu''. (HR. Al-Bukhari no. 1771 dan Muslim no. 1151)

Adapun macam-macam puasa sunnah beserta keutamaannya masing-masing yaitu :

1. Puasa Enam Hari di Bulan Syawal
Baik dilakukan secara berturutan ataupun tidak. Keutamaan puasa romadhon yang diiringi puasa Syawal ialah seperti orang yang berpuasa selama setahun (HR. Muslim).

2. Puasa Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
Yang dimaksud adalah puasa di sembilan hari yang pertama dari bulan ini, tidak termasuk hari yang ke-10. Karena hari ke-10 adalah hari raya kurban dan diharomkan untuk berpuasa.

3. Puasa Hari Arofah
Yaitu puasa pada hari ke-9 bulan Dzuhijjah. Keutamaan: akan dihapuskan dosa-dosa pada tahun lalu dan dosa-dosa pada tahun yang akan datang (HR. Muslim). Yang dimaksud dengan dosa-dosa di sini adalah khusus untuk dosa-dosa kecil, karena dosa besar hanya bisa dihapus dengan jalan bertaubat.

4. Puasa Muharrom
Yaitu puasa pada bulan Muharrom terutama pada hari Assyuro’. Keutamaannya adalah bahwa puasa di bulan ini adalah puasa yang paling utama setelah puasa bulan Romadhon (HR. Bukhori)

5. Puasa Assyuro’
Hari Assyuro’ adalah hari ke-10 dari bulan Muharrom. Nabi sholallohu ‘alaihi wasssalam memerintahkan umatnya untuk berpuasa pada hari Assyuro’ ini dan mengiringinya dengan puasa 1 hari sebelum atau sesudahnhya. Hal ini bertujuan untuk menyelisihi umat Yahudi dan Nasrani yang hanya berpuasa pada hari ke-10. Keutamaan: akan dihapus dosa-dosa (kecil) di tahun sebelumnya (HR. Muslim).

6. Puasa Sya’ban
Disunnahkan memperbanyak puasa pada bulan Sya’ban. Keutamaan: bulan ini adalah bulan di mana semua amal diangkat kepada Robb semesta alam (HR. An-Nasa’i & Abu Daud, hasan).

7. Puasa pada Bulan Harom (bulan yang dihormati)
Yaitu bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharrom, dan Rojab. Dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah pada bulan-bulan tersebut termasuk ibadah puasa.

8. Puasa Senin dan Kamis
Namun tidak ada kewajiban mengiringi puasa hari Senin dengan puasa hari Kamis atau sebaliknya. Keduanya merupakan hari di mana amal-amal hamba diangkat dan diperlihatkan kepada Alloh.

9. Puasa 3 Hari Setiap Bulan
Disunnahkan untuk melakukannya pada hari-hari putih (Ayyaamul Bidh) yaitu tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan. Sehingga tidaklah benar anggapan sebagian orang yang menganggap bahwa puasa pada harai putih adalah puasa dengan hanya memakan nasi putih, telur putih, air putih, dsb.

10. Puasa Dawud
Yaitu puasa sehari dan tidak puasa sehari. Kemudian puasa sehari dan tidak puasa sehari. Keutamaannya adalah karena puasa ini adalah puasa yang paling disukai oleh Alloh (HR. Bukhori-Muslim).

Ketentuan dalam Melakukan Puasa Sunnah
Pertama: Boleh berniat puasa sunnah setelah terbit fajar jika belum makan, minum dan selama tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Berbeda dengan puasa wajib maka niatnya harus dilakukan sebelum fajar.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Pada suatu hari, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menemuiku dan bertanya, “Apakah kamu mempunyai makanan?” Kami menjawab, “Tidak ada.” Beliau berkata, “Kalau begitu, saya akan berpuasa.” Kemudian beliau datang lagi pada hari yang lain dan kami berkata, “Wahai Rasulullah, kita telah diberi hadiah berupa Hais (makanan yang terbuat dari kura, samin dan keju).” Maka beliau pun berkata, “Bawalah kemari, sesungguhnya dari tadi pagi tadi aku berpuasa.” (HR. Muslim no. 1154). An Nawawi memberi judul dalam Shahih Muslim, “Bab: Bolehnya melakukan puasa sunnah dengan niat di siang hari sebelum waktu zawal (bergesernya matahari ke barat) dan bolehnya membatalkan puasa sunnah meskipun tanpa udzur. ”
Kedua: Boleh menyempurnakan atau membatalkan puasa sunnah. Dalilnya adalah hadits ‘Aisyah diatas. Puasa sunnah merupakan pilihan bagi seseorang ketika ia ingin memulainya, begitu pula ketika ia ingin meneruskan puasanya. Inilah pendapat dari sekelompok sahabat, pendapat Imam Ahmad, Ishaq, dan selainnya. Akan tetapi mereka semua, termasuk juga Imam Asy Syafi’i bersepakat bahwa disunnahkan untuk tetap menyempurnakan puasa tersebut.[10]
Ketiga: Seorang istri tidak boleh berpuasa sunnah sedangkan suaminya bersamanya kecuali dengan seizin suaminya. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah seorang wanita berpuasa sedangkan suaminya ada kecuali dengan seizinnya.” (HR. Bukhari no. 5192 dan Muslim no. 1026)
An Nawawi rahimahullah menjelaskan, “Yang dimaksudkan dalam hadits tersebut adalah puasa sunnah yang tidak terikat dengan waktu tertentu. Larangan yang dimaksudkan dalam hadits di atas adalah larangan haram, sebagaimana ditegaskan oleh para ulama Syafi’iyah. Sebab pengharaman tersebut karena suami memiliki hak untuk bersenang-senang dengan istrinya setiap harinya. Hak suami ini wajib ditunaikan dengan segera oleh istri. Dan tidak bisa hak tersebut terhalang dipenuhi gara-gara si istri melakukan puasa sunnah atau puasa wajib yang sebenarnya bisa diakhirkan.”[11] Beliaurahimahullah menjelaskan pula, “Adapun jika si suami bersafar, maka si istri boleh berpuasa. Karena ketika suami tidak ada di sisi istri, ia tidak mungkin bisa bersenang-senang dengannya

Semoga bermanfaat kawan ...

Biografi Ir Soekarno

Ir. Soekarno (lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 – meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun) ia merupakan  Presiden In...