Selasa, 25 Juli 2017

Biografi Ir Soekarno


Ir. Soekarno (lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 – meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun) ia merupakan  Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945 - 1966. Ia memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia adalah penggali Pancasila. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945. Sepanjang hidupnya soekarno menikah lebih dari satu kali, yaitu Siti Oetari, Inggit Garnasih, Fatmawati, Hartini, Kartini Manoppo, Ratna Sari Dewi Soekarno, Haryati, Yurike Sanger, Heldy Djafar. Dari pernikahannya itu, soekarno dianugerahi putera dan puteri, diantaranya :

  • Putra: Guruh Soekarnoputra, Guntur Soekarnoputra, Bayu Soekarnoputra, Taufan Soekarnoputra, Totok Suryawan,
  • Putri: Megawati Soekarnoputri, Kartika Sari Dewi Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, Ayu Gembirowati, Rukmini Soekarno,

1.Latar Belakang Pendidikan
Soekarno dilahirkan dengan nama Kusno Sosrodihardjo. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo, seorang guru di Surabaya, Jawa. Ibunya bernama Ida Ayu Nyoman Rai berasal dari Buleleng, Bali Ketika kecil Soekarno tinggal bersama kakeknya di Tulungagung, Jawa Timur. Pada usia 14 tahun, seorang kawan bapaknya yang bernama Oemar Said Tjokroaminoto mengajak Soekarno tinggal di Surabaya dan disekolahkan ke Hoogere Burger School (H.B.S.) di sana sambil mengaji di tempat Tjokroaminoto. Di Surabaya, Soekarno banyak bertemu dengan para pemimpin Sarekat Islam, organisasi yang dipimpin Tjokroaminoto saat itu. Soekarno kemudian bergabung dengan organisasi Jong Java (Pemuda Jawa). Tamat H.B.S. tahun 1920, Soekarno melanjutkan ke Technische Hoge School (sekarang ITB) di Bandung, dan tamat pada tahun 1925. Saat di Bandung, Soekarno berinteraksi dengan Tjipto Mangunkusumo dan Dr. Douwes Dekker, yang saat itu merupakan pemimpin organisasi National Indische Partij.
2.Masa pergerakan nasional
Pada tahun 1926, Soekarno mendirikan Algemene Studie Club di Bandung. Organisasi ini menjadi cikal bakal Partai Nasional Indonesia yang didirikan pada tahun 1927. Aktivitas Soekarno di PNI menyebabkannya ditangkap Belanda pada bulan Desember 1929, dan memunculkan pledoinya yang fenomenal: Indonesia Menggugat, hingga dibebaskan kembali pada tanggal 31 Desember 1931. Pada bulan Juli 1932, Soekarno bergabung dengan Partai Indonesia (Partindo), yang merupakan pecahan dari PNI. Soekarno kembali ditangkap pada bulan Agustus 1933, dan diasingkan ke Flores. Di sini, Soekarno hampir dilupakan oleh tokoh-tokoh nasional. Namun semangatnya tetap membara seperti tersirat dalam setiap suratnya kepada seorang Guru Persatuan Islam bernama Ahmad Hassan. Pada tahun 1938 hingga tahun 1942 Soekarno diasingkan ke Provinsi Bengkulu.Soekarno baru kembali bebas pada masa penjajahan Jepang pada tahun 1942.
3.Masa penjajahan Jepang
Soekarno bersama Fatmawati dan Guntur
Pada awal masa penjajahan Jepang (1942-1945), pemerintah Jepang sempat tidak memperhatikan tokoh-tokoh pergerakan Indonesia terutama untuk "mengamankan" keberadaannya di Indonesia. Ini terlihat pada Gerakan 3A dengan tokohnya Shimizu dan Mr. Syamsuddin yang kurang begitu populer. Namun akhirnya, pemerintahan pendudukan Jepang memperhatikan dan sekaligus memanfaatkan tokoh tokoh Indonesia seperti Soekarno, Mohammad Hatta dan lain-lain dalam setiap organisasi-organisasi dan lembaga lembaga untuk menarik hati penduduk Indonesia. Disebutkan dalam berbagai organisasi seperti Jawa Hokokai, Pusat Tenaga Rakyat (Putera), BPUPKI dan PPKI, tokoh tokoh seperti Soekarno, Hatta, Ki Hajar Dewantara, K.H Mas Mansyur dan lain lainnya disebut-sebut dan terlihat begitu aktif. Dan akhirnya tokoh-tokoh nasional bekerjasama dengan pemerintah pendudukan Jepang untuk mencapai kemerdekaan Indonesia, meski ada pula yang melakukan gerakan bawah tanah seperti Sutan Syahrir dan Amir Sjarifuddin karena menganggap Jepang adalah fasis yang berbahaya.
4. Soekarno diantara Pemimpin Dunia
Presiden Soekarno sendiri, saat pidato pembukaan menjelang pembacaan teks proklamasi kemerdekaan, mengatakan bahwa meski sebenarnya kita bekerjasama dengan Jepang sebenarnya kita percaya dan yakin serta mengandalkan kekuatan sendiri. Ia aktif dalam usaha persiapan kemerdekaan Indonesia, diantaranya adalah merumuskan Pancasila, UUD 1945 dan dasar dasar pemerintahan Indonesia termasuk merumuskan naskah proklamasi Kemerdekaan. Ia sempat dibujuk untuk menyingkir ke Rengasdengklok Peristiwa Rengasdengklok. Pada tahun 1943, Perdana Menteri Jepang Hideki Tojo mengundang tokoh Indonesia yakni Soekarno, Mohammad Hatta dan Ki Bagoes Hadikoesoemo ke Jepang dan diterima langsung oleh Kaisar Hirohito. Bahkan kaisar memberikan Bintang kekaisaran (Ratna Suci) kepada tiga tokoh Indonesia tersebut. Penganugerahan Bintang itu membuat pemerintahan pendudukan Jepang terkejut, karena hal itu berarti bahwa ketiga tokoh Indonesia itu dianggap keluarga Kaisar Jepang sendiri. Pada bulan Agustus 1945, ia diundang oleh Marsekal Terauchi, pimpinan Angkatan Darat wilayah Asia Tenggara di Dalat Vietnam yang kemudian menyatakan bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah urusan rakyat Indonesia sendiri. Namun keterlibatannya dalam badan-badan organisasi bentukan Jepang membuat Soekarno dituduh oleh Belanda bekerja sama dengan Jepang,antara lain dalam kasus romusha.
5. Masa Perang Revolusi
Ruang tamu rumah persembunyian Bung Karno di Rengasdengklok.
Soekarno bersama tokoh-tokoh nasional mulai mempersiapkan diri menjelang Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Setelah sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI,Panitia Kecil yang terdiri dari delapan orang (resmi), Panitia Kecil yang terdiri dari sembilan orang/Panitia Sembilan (yang menghasilkan Piagam Jakarta) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI, Soekarno-Hatta mendirikan Negara Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Setelah menemui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, terjadilah Peristiwa Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945; Soekarno dan Mohammad Hatta dibujuk oleh para pemuda untuk menyingkir ke asrama pasukan Pembela Tanah Air Peta Rengasdengklok. Tokoh pemuda yang membujuk antara lain Soekarni, Wikana, Singgih serta Chairul Saleh. Para pemuda menuntut agar Soekarno dan Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia, karena di Indonesia terjadi kevakuman kekuasaan. Ini disebabkan karena Jepang sudah menyerah dan pasukan Sekutu belum tiba. Namun Soekarno, Hatta dan para tokoh menolak dengan alasan menunggu kejelasan mengenai penyerahan Jepang. Alasan lain yang berkembang adalah Soekarno menetapkan moment tepat untuk kemerdekaan Republik Indonesia yakni dipilihnya tanggal 17 Agustus 1945 saat itu bertepatan dengan bulan Ramadhan, bulan suci kaum muslim yang diyakini merupakan bulan turunnya wahyu pertama kaum muslimin kepada Nabi Muhammad SAW yakni Al Qur-an. Pada tanggal 18 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta diangkat oleh PPKI menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Pada tanggal 29 Agustus 1945 pengangkatan menjadi presiden dan wakil presiden dikukuhkan oleh KNIP.Pada tanggal 19 September 1945 kewibawaan Soekarno dapat menyelesaikan tanpa pertumpahan darah peristiwa Lapangan Ikada dimana 200.000 rakyat Jakarta akan bentrok dengan pasukan Jepang yang masih bersenjata lengkap. Pada saat kedatangan Sekutu (AFNEI) yang dipimpin oleh Letjen. Sir Phillip Christison, Christison akhirnya mengakui kedaulatan Indonesia secara de facto setelah mengadakan pertemuan dengan Presiden Soekarno. Presiden Soekarno juga berusaha menyelesaikan krisis di Surabaya. Namun akibat provokasi yang dilancarkan pasukan NICA (Belanda) yang membonceng Sekutu. (dibawah Inggris) meledaklah Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya dan gugurnya Brigadir Jendral A.W.S Mallaby. Karena banyak provokasi di Jakarta pada waktu itu, Presiden Soekarno akhirnya memindahkan Ibukota Republik Indonesia dari Jakarta ke Yogyakarta. Diikuti wakil presiden dan pejabat tinggi negara lainnya. Kedudukan Presiden Soekarno menurut UUD 1945 adalah kedudukan Presiden selaku kepala pemerintahan dan kepala negara (presidensiil/single executive). Selama revolusi kemerdekaan,sistem pemerintahan berubah menjadi semi-presidensiil/double executive. Presiden Soekarno sebagai Kepala Negara dan Sutan Syahrir sebagai Perdana Menteri/Kepala Pemerintahan. Hal itu terjadi karena adanya maklumat wakil presiden No X, dan maklumat pemerintah bulan November 1945 tentang partai politik. Hal ini ditempuh agar Republik Indonesia dianggap negara yang lebih demokratis.  Meski sistem pemerintahan berubah, pada saat revolusi kemerdekaan, kedudukan Presiden Soekarno tetap paling penting, terutama dalam menghadapi Peristiwa Madiun 1948 serta saat Agresi Militer Belanda II yang menyebabkan Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta dan sejumlah pejabat tinggi negara ditahan Belanda. Meskipun sudah ada Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dengan ketua Sjafruddin Prawiranegara, tetapi pada kenyataannya dunia internasional dan situasi dalam negeri tetap mengakui bahwa Soekarno-Hatta adalah pemimpin Indonesia yang sesungguhnya, hanya kebijakannya yang dapat menyelesaikan sengketa Indonesia-Belanda.
6. Masa kemerdekaan
Setelah Pengakuan Kedaulatan (Pemerintah Belanda menyebutkan sebagai Penyerahan Kedaulatan), Presiden Soekarno diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Mohammad Hatta diangkat sebagai perdana menteri RIS. Jabatan Presiden Republik Indonesia diserahkan kepada Mr Assaat, yang kemudian dikenal sebagai RI Jawa-Yogya. Namun karena tuntutan dari seluruh rakyat Indonesia yang ingin kembali ke negara kesatuan, maka pada tanggal 17 Agustus 1950, RIS kembali berubah menjadi Republik Indonesia dan Presiden Soekarno menjadi Presiden RI. Mandat Mr Assaat sebagai pemangku jabatan Presiden RI diserahkan kembali kepada Ir. Soekarno. Resminya kedudukan Presiden Soekarno adalah presiden konstitusional, tetapi pada kenyataannya kebijakan pemerintah dilakukan setelah berkonsultasi dengannya. Mitos Dwitunggal Soekarno-Hatta cukup populer dan lebih kuat dikalangan rakyat dibandingkan terhadap kepala pemerintahan yakni perdana menteri. Jatuh bangunnya kabinet yang terkenal sebagai "kabinet seumur jagung" membuat Presiden Soekarno kurang mempercayai sistem multipartai, bahkan menyebutnya sebagai "penyakit kepartaian". Tak jarang, ia juga ikut turun tangan menengahi konflik-konflik di tubuh militer yang juga berimbas pada jatuh bangunnya kabinet. Seperti peristiwa 17 Oktober 1952 dan Peristiwa di kalangan Angkatan Udara. Presiden Soekarno juga banyak memberikan gagasan-gagasan di dunia Internasional. Keprihatinannya terhadap nasib bangsa Asia-Afrika, masih belum merdeka, belum mempunyai hak untuk menentukan nasibnya sendiri, menyebabkan presiden Soekarno, pada tahun 1955, mengambil inisiatif untuk mengadakan Konferensi Asia-Afrika di Bandung yang menghasilkan Dasa Sila. Bandung dikenal sebagai Ibu Kota Asia-Afrika. Ketimpangan dan konflik akibat "bom waktu" yang ditinggalkan negara-negara barat yang dicap masih mementingkan imperialisme dan kolonialisme, ketimpangan dan kekhawatiran akan munculnya perang nuklir yang merubah peradaban, ketidakadilan badan-badan dunia internasional dalam pemecahan konflik juga menjadi perhatiannya. Bersama Presiden Josip Broz Tito (Yugoslavia), Gamal Abdel Nasser (Mesir), Mohammad Ali Jinnah (Pakistan), U Nu, (Birma) dan Jawaharlal Nehru (India) ia mengadakan Konferensi Asia Afrika yang membuahkan Gerakan Non Blok. Berkat jasanya itu, banyak negara-negara Asia Afrika yang memperoleh kemerdekaannya. Namun sayangnya, masih banyak pula yang mengalami konflik berkepanjangan sampai saat ini karena ketidakadilan dalam pemecahan masalah, yang masih dikuasai negara-negara kuat atau adikuasa. Berkat jasa ini pula, banyak penduduk dari kawasan Asia Afrika yang tidak lupa akan Soekarno bila ingat atau mengenal akan Indonesia. Guna menjalankan politik luar negeri yang bebas-aktif dalam dunia internasional, Presiden Soekarno mengunjungi berbagai negara dan bertemu dengan pemimpin-pemimpin negara. Di antaranya adalah Nikita Khruschev (Uni Soviet), John Fitzgerald Kennedy (Amerika Serikat), Fidel Castro (Kuba), Mao Tse Tung (RRC). Masa-masa kejatuhan Soekarno dimulai sejak ia "bercerai" dengan Wakil Presiden Moh. Hatta, pada tahun 1956, akibat pengunduran diri Hatta dari kancah perpolitikan Indonesia. Ditambah dengan sejumlah pemberontakan separatis yang terjadi di seluruh pelosok Indonesia, dan puncaknya, pemberontakan G 30 S, membuat Soekarno di dalam masa jabatannya tidak dapat "memenuhi" cita-cita bangsa Indonesia yang makmur dan sejahtera.
7. Sakit hingga meninggal
Soekarno sendiri wafat pada tanggal 21 Juni 1970 di Wisma Yaso, Jakarta, setelah mengalami pengucilan oleh penggantinya Soeharto. Jenazahnya dikebumikan di Kota Blitar, Jawa Timur, dan kini menjadi ikon kota tersebut, karena setiap tahunnya dikunjungi ratusan ribu hingga jutaan wisatawan dari seluruh penjuru dunia. Terutama pada saat penyelenggaraan Haul Bung Karno.
8. Penghargaan Soekarno
Gelar Doktor Honoris Causa dari 26 universitas di dalam dan luar negeri antara lain dari Universitas Gajah Mada, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran, Universitas Hasanuddin, Institut Agama Islam Negeri Jakarta, Columbia University (Amerika Serikat), Berlin University (Jerman), Lomonosov University (Rusia) dan Al-Azhar University (Mesir).
Penghargaan bintang kelas satu The Order of the Supreme Companions of OR Tambo yang diberikan dalam bentuk medali, pin, tongkat, dan lencana yang semuanya dilapisi emas dari Presiden Afrika Selatan, Thabo Mbeki, atas jasa Soekarno dalam mengembangkan solidaritas internasional demi melawan penindasan oleh negara maju serta telah menjadi inspirasi bagi rakyat Afrika Selatan dalam melawan penjajahan dan membebaskan diri dari politik apartheid. Penyerahan penghargaan dilaksanakan di Kantor Kepresidenan Union Buildings di Pretoria (April 2005). (Sumber: Wikipedia.org)














Senin, 10 Juli 2017

BIOGRAFI JENDRAL SUDIRMAN


  1. Profil Jendral Soedirman  Beliau dilahirkan di Bodas Karangjati Purbalingga pada tanggal 24 Januari 1916, dari keluarga rakyat biasa. Ayahnya bermama Karsid Kartoworidji dan ibunya bernama Siyem. Sejak lahir beliau diambil anak angkat oleh Tjokrosoenaryo, kakak ipar ibunya, yang saat itu menjadi Camat (assisten Wedono) di Rembang dan Purbalingga. 
  2. Riwayat Pendidikan Jenderal Soedirman Soedirman memperoleh pendidikan formal dari Sekolah Taman Siswa. Kemudian ia melanjut ke HIK (sekolah guru) Muhammadiyah, Surakarta tapi tidak sampai tamat. karena semenjak Pak Tjokro meninggal pada 1934 tidak ada lagi yang membiayai. Soedirman saat itu juga giat di organisasi Pramuka Hizbul Wathan Setelah itu ia menjadi guru di sekolah HIS Muhammadiyah di Cilacap Pada jaman pendudukan jepang beliau mengikuti pendidikan tentara PETA (Pembela Tanah Air) di Bogor. Setelah menyelesaikan pendidikan di PETA, ia menjadi Komandan Batalyon di Kroya Jawa Tengah. Kemudian ia menjadi Panglima Divisi V/Banyumas. Sesudah kemerdekaan Indonesia di proklamirkan, beliau diangkat menjadi Ketua Badan Keamanan Rakyat (BKR) daerah Banyumas. Sesudah TKR terbentuk (dulunya BKR), dan akhirnya terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia, dan dilantik oleh Presiden Soekarno dengan Pangkat Jendral pada tanggal 18 Desember 1945 di Yogyakarta. 
  3. Penghargaan Untuk Jenderal Nama Soedirman semakin terkenal setelah selesainya Perang Ambarawa (Palagan Ambarawa) dimulai 12 Desember kemudian pada 15 Desember 1945 TKR pada saat itu mampu memukul mundur tentara Belanda ke Semarang. Untuk mengenang hal tersebut pada tanggal 15 Desember diperingati sebagai Hari Infantri. Pada saat perang melawan Agresi Belanda II (1948-1949) beliau menjadi tokoh simbol perjuangan karena terus memimpin perang gerilya dari luar kota. Sepanjang delapan bulan berada di dalam pedalaman. Meskipun dalam keadaan sakit, beliau tetap memimpin dengan ditandu secara berpindah-pindah dari tempat satu ke tempat lain,diantaranya: Jogjakarta, Surakarta, Madiun hingga Kediri dan pada tanggal 10 Juli 1949 Sudirman kembali ke Jogja. Karena kesehatannya yang semakin memburuk karena TBC, maka Sudirman tinggal di pesanggrahan Tentara di Magelang.Akhirnya beliau wafat pada tanggal 29 Januari 1950. Jenasahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki Jogjakarta. Atas Jasa-jasa dan pengorbanan Sudirman ,maka pemerintah melalui SK Presiden No.025/1970 tanggal 20 Mei 1970 menetapkan Sudirman sebagai Pahlawan Pembela Kemerdekaan dan pada tahun 1997 dianugerahi gelar sebagai Jenderal Besar Anumerta dengan bintang lima, pangkat yang hanya dimiliki oleh tiga jenderal di RI sampai sekarang, yaitu Soedirman, Haji Muhammad Soeharto, dan Abdul Haris Nasution. Untuk mengenang beliau, banyak didirikan patung, monumen, sebagai nama jalan atau sebagai nama universitas. Patung dan monumen Jenderal Soedirman didirikan di banyak kota di Indonesia, seperti Jakarta, Yogyakarta, Surabaya. Banyak kota besar di Indonesia mempunyai jalan raya yang dinamakan "Jalan Jenderal Sudirman". Sebuah perguruan tinggi negeri di Purwokerto, Jawa Tengah diberi namaUniversitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Berlatih kepanduan di Hizbul Wathan dan menjadi guru di sekolah Muhammadiyah, Soedirman masuk tentara pada masa pendudukan Jepang. Karir Soedirman melejit di usia 29 tahun dengan terpilihnya sebagai Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat. Dikenang sebagai jenderal sederhana yang dekat dengan prajurit. 
  4. Melakukan Perang Gerilya Dengan di tandu, jendral soedirman berangkat memimpin pasukan untuk melakukan perang gerilya. Kurang lebih selama tujuh bulan ia berpindah-pindah dari hutan yang satu ke hutan yang lain, dari gunung ke gunung dalam keadaan sakit dan lemah sekali sementara obat juga hampir-hampir tidak ada. Tapi kepada pasukannya ia selalu memberi semangat dan petunjuk seakan dia sendiri tidak merasakan penyakitnya. Namun akhirnya ia harus pulang dari medan gerilya, ia tidak bisa lagi memimpin Angkatan Perang secara langsung, tapi pemikirannya selalu dibutuhkan. Sudirman yang pada masa pendudukan Jepang menjadi anggota Badan Pengurus Makanan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Keresidenan Banyumas, ini pernah mendirikan koperasi untuk menolong rakyat dari bahaya kelaparan. Jenderal yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi, ini akhirnya harus meninggal pada usia yang masih relatif muda, 34 tahun. Pada tangal 29 Januari 1950, Panglima Besar ini meninggal dunia di Magelang dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta. Ia dinobatkan sebagai Pahlawan Pembela Kemerdekaan. Berikut Ini Data Lengkap Tentang Jendral Besar Soedirman Pengalaman Pekerjaan: • Guru di HIS Muhammadiyah di Cilacap • Pengalaman Organisasi: • Kepanduan Hizbul Wathan Jabatan di Militer: • Panglima Besar TKR/TNI, dengan pangkat Jenderal Besar Bintang Lima • Panglima Divisi V/Banyumas, dengan pangkat Kolonel • Komandan Batalyon di Kroya Tanda Penghormatan: • Pahlawan Pembela Kemerdekaan Sumber : http://www.biografiku.com/2009/02/biografijenderal-sudirman.html http://jejaktamboen.blogspot.com/2012/10/jendral-soedirman.html “Jika artikel diatas bermanfaat bagi anda, jangan lupa di share. Seluruh artikel yang ada pada blog ini dihimpun dari berbagai sumber. Sedapat mungkin informasi yang disampaikan akurat dan benar, saya mohon maaf jika informasi yang disampaikan masih terdapat kekeliruan atau kesalahan, kritik dan saran selalu terbuka dari kawan-kawan. Jadilah plagiat yang sopan dengan mencantumkan sumber yang relevan. Terima Kasih.”

Rabu, 30 November 2016

KESULITAN BELAJAR


Hakikat kesulitan belajar
Kesulitan belajar atau learning disability yang biasa juga disebut istilah learning disorder atau learning difficulty adalah suatu kelainan yang membuat individu yang bersangkutan sulit untuk melakukan kegiatan belajar secara efektif. Faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar tidak mudah untuk ditetapkan karena faktor tersebut bersifat kompleks. Bahkan, faktor penyebab tersebut tidak dapat diketahui, namun mempengaruhi kemampuan otak dalam menerima dan memproses informasi dan kemampuan dalam belajar bidang – bidang studi tertentu.
Kesulitan belajar tidak berhubungan langsung dengan tingkat inteligensi dari individu yang mengalami kesulitan, namun indivdu tersebut mengalami kesulitan dalam menguasai ketrampilan belajar dan dalam melaksanakan tugas – tugas spesifik yang dibutuhkan dalam belajar seperti yang dilakukan dalam pendekatan dan metode pembelajaran konvensional. Kesulitan belajar merupakan isu yang berkepanjangan didalam dunia pendidikankarena kelainan ini sulit untuk diatasi, namun dengan dukungan dan intervensi yang tepat, individu yang berkesulitan belajar dapat melaksanakan tugas – tugas belajarnya dan sukses dalam pelajarannya, dan bahkan memiliki karier yang cemerlang setelah mereka dewasa.
Kesulitan belajar dapat dipahami melalui berbagai definisi yang dikemukakan oleh berbagai ahli dan asosiasi ahli kesulitan belajar. Reid (1986:12) mengemukakan pendapatnya bahwa kesulitan belajar biasanya tidak dapat diidentifikasi sampai anak mengalami kegagalan dalam menyelesaikan tugas – tugas akademik yang harus dilakukannya. Selanjutnya, ia mengatakan bahwa siswa yang teridentifikasi mengalami kesulitan belajar memiliki cirri – cirri, antara lain seperti berikut ini :
Memiliki tingkat intelligensi (IQ) normal, bahkan diatas normal, atau sedikit dibawah normal berdasarkan tes  IQ, namun siswa memiliki IQ sedikit dibawah normal bukanlah karena IQ-nya yang dibawah normal, akan tetapi kesulitan belajar yang dialaminya menyebabkan ia mengalami kesulitan dalam menjalani tes IQ sehingga memperoleh score yang rendah.
Mengalami kesulitan dalam beberapa mata pelajaran, tetapi menunjukan nilai yang baik pada mata pelajaran yang lain.
Kesulitan belajar yang dialami siswa yang berkesulitan belajar berpengaruh terhadap keberhasilan belajar yang dicapainya sehingga siswa tersebut dapat dikategorikan kedalam lower achiever (siswa dengan pencapaian hasil belajar dibawah potensi yang dimilikinya).
    Secara tradisional, siswa yang mengalami kesulitan belajar termasuk ke dalam individu yang mengalami penyimpangan dalam perkembangannya, namun tidak dapat dimasukan kedalam kelompok individu yang mengalami keterbelakangan mental atau tuna grahita karena mereka memiliki tingkat inteligensi yang normal, bahkan diatas normal.
    Kesadaran untuk tidak memasukkan siswa yang mengalami kesulitan belajar kedalam kelompok tuna grahita karena individu tersebut belum tentu dapat dikelompokkan kedalam kelompok tuna grahita, walaupun ia membutuhkan pelayanan pendidikan secara khusus untuk beberapa mata pelajaran, semakin meningkat. Pada saat ini, pelayanan pendidikan secara khusus telah diberikan kepada siswa berkesulitan belajar, walaupun belum di lakukan secara efektif.

Sumber :
Jamaris,Martini.2014.”Kesulitan Belajar.”Perspektif, Assessment, Dan Penanggulangannya Bagi Anak Usia Dini Dan Usia Sekolah”.Bogor:Penerbit Ghalia Indonesia

Jumat, 11 November 2016

Penggunaan metode dalam pembelajaran




            Dalam melakukan pembelajaran tentu dibutuhkan metode yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai, berikut penulis sampaikan merode yang dapat diterapkan di dalam pembelajaran, pada dasarnya semua metode pembelajaran itu baik,, hanya saja tinggal kita sebagai pendidik untuk dapat memilih metode yang tepat dan sesuai dengan materi pembelajaran,, semoga bermanfaat
1.      Metode ceramah
            Ceramah adalah sebuah bentuk interaksi melalui penerangan dan penuturan lisan dari guru kepada peserta didik. Dalam pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan uraiannya, guru dapat menggunakan alat – alat bantu seperti gambar dan audio visual lainnya. Ceramah adalah penuturan lisan dari guru kepada peserta didik, ceramah juga sebagai kegiatan memberikan informasi dengan kata – kata sering dengan mengaburkan dan kadang – kadang ditafsirkan salah. Kadang – kadang terjadi pula orang baru saja mengikuti ceramah, jika ditanya, tidak tahu apa – apa. Kemungkinan terjadinya hal ini adalah Karena penceramahnya kurang pandai menyampaikan informasi dan mungkin pulan karena khalayaknya bukan pendengar yang baik. Karena itu, alat utama dalam metode ceramah ini adalah berhubungan dengan siswa menggunakan bahasa lisan.
            Peranan siswa dalam metode ceramah adalah mendengarkan dengan teliti mencatat pokok penting yang dikemukakan oleh guru. Disamping itu, mungkin pula disebabkan oleh sifat metodenya sendiri, yaitu : (1) metode ceramah tidak dapat memberikan kesempatan untuk berdiskusi memecahkan masalah sehingga proses menyerap pengetahuannya kurang tajam. (2) metode ceramah kurang member kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan keberanian mengemukakan pendapatnya. (3) pertanyaan lisan dalam ceramah kurang dapat ditangkap oleh pendengarannya, apalagi digunakan kata – kata asing dan (4) metode ceramah kurang cocok dengan tingkah laku kemampuan anak yang masih kecil. Taraf berfikir anak masih berada dalam taraf yang kurang konkret.
            Agar ceramah itu menjadi metode yang baik, perlu diperhatikan hal berikut : (1) metode ceramah digunakan jika jumlah khalayak cukup banyak. (2) metode ceramah dipakai jika guru akan memperkenalkan materi pelajaran baru. (3) metode ceramah dipakai khalayaknya telah mampu menerima informasi melalui kata – kata, (4) sebaiknya ceramah diselingi oleh penjelasan melalui gambar dan alat – alat visual lainnya, dan (5) sebelum ceramah dimulai, sebaiknya guru berlatih dulu memberikan ceramah.
            Dalam kehidupan sehari – hari disekolah metode ceramah paling popular dikalangan guru. Sebelum metode lain yang dipakai untuk mengajar, metode ceramah yang paling dulu digunakan. Bagi kita bukanlah metode ceramah itu harus dihilangkan sama sekali, melainkan bagaimana menggunakan metode ceramah yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, disarankan agar guru – guru mengikuti langkah – langkah sebagai berikut  :
Pertama : melakukan pendahuluan sebelum bahan baru diberikan dengan cara sebagai berikut : (1) menjelaskan tujuan lebih dulu kepada peserta didik dengan maksud agar peserta didik mengetahui arah kegiatannya dalam belajar, bahkan tujuan itu dapat membangkitkan motivasi belajar jika bertalian dengan kebutuhan mereka. (2) setelah itu baru dikemukakan pokok – pokok materi yang akan di bahas. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik melihat luasnya bahan pelajaran yang akan di pelajarinya, dan (3) memancing pengalaman peserta didik yang cocok dengan materi yang akan dipelajarinya. Caranya adalah dengan pertanyaan – pertanyaan yang menarik perhatian merreka.
Kedua : menyajikan bahan baru dengan memperhatikan factor – factor sebagai berikut : (1) perhatian peserta didik dari awal sampai akhir pelajaran harus tetap terpelihara. Semangat  mengajar member bantuan sepenuhnya dalam memelihara pperhatian peserta didik kepada pelajaran, (2) menyajikan pelajaran secara sistematis. Tidak terbelit – terbelit, dan tidak meloncat – loncat, (3) kegiatan belajar mengajar diciptakan secara variatif. Jangan membiarkan peserta didik hanya duduk dan mendengarkan, tetapi beri kesempatan untuk berfikir, dan berbuat. Misalnya pelatihan mengerjakan tugas, mengajukan pertanyaan, berdiskusi, atau melihat peragaan. (4) member ulangan pelajaran kepada response jawaban yang salah dan benar perlu ditanggapi sebaik – baiknya, (5) membangkitkan motivasi belajar secara terus menerus selama pelajaran berlangsung. Motivasi belajar akan selalu tumbuh jika situasi belajar menyenangkan, dan (6) menggunakan media pelajaran yagn variatif yang sesuai dengan tujuan pelajaran.
Ketiga : menutup pelajaran pada akhir pelajaran, kegiatan yang perlu diperhatikan pada penutupan itu adalah sebagai berikut : (1) mengambil kesimpulan dari semua pelajaran yang telah diberikan, dilakukan oleh peserta didik dibawah bimbingan guru. (2) memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menanggapi materi pelajaran yagn telah diberikan terutama mengenai hubungan dengan pelajaran lain dan (3) melaksanakan penilaian secara komprehensif untuk mengukur perubahan tingkah laku.


2.      Metode Tanya jawab (respons)
            Pendekatan dalam mengajar umumnya menempuh dua macam cara, yaitu memberikan stimulasi dan mengadakan pengarahan aktivitas belajar. Banyak yang dapat kita bicarakan mengenai teknik mengajar yang baik, antara lain teknik bertanya. Pertanyaan adalah pembangkit motivasi yang dapat merangsang peserta didik untuk berfikir. Melalui pertanyaan peserta didik didorong untuk mencari dan menemukan itu ia berifikir menghubung – hubungkan bagian pengetahuan yang ada pada dirinya dengan isi pertanyaan itu. Jawaban yang dapat segera diperoleh jika isi pertanyaan banyak kaitannya dengan pengetahuan yang ada pada dirinya. Jika jawaban yang diminta belum siap dimilikinya. Maka hal ini mendorong untuk menemukannya, ia akan menjelajahi data – data jawaban melalui berbagai cara yang tepat.
            Proses yang dilakukan adalah dengan membaca, meneliti atau diskusi. Membaca informasi dari berbagai sumber adalah salah satu tehnik untuk menentukan jawaban. Penelitian dilaboratorium, dilapangan, dimusium, atau ditempat – tempat sumber belajar lainnya juga merupakan cara untuk menemukan jawaban. Jika pencarian jawaban dilakukan melalui penelitian atau membaca informasi atau berbagai sumber sebanyak – banyaknya maka guru telah berhasil menciptakan suasana belajar yang baik. Kegiatan belajar seperti itu sangat membantu dalam membina manusia seutuhnya.
            Jika kita hayati pengalaman kita mengajar disekolah, kadang – kadang kita berintrospeksi, apakah yang dilakukan itu telah cukup memberi  stimulus pada peserta didik untuk belajar sesungguhnya, apakah peserta didik terbangkit atau mendorongnya untuk belajar yang baik disekolah atau dirumah. Kunci pokok kehadiran stimuli belajar antara lain adalah pertanyaan yang diajukan oleh gurunya. Orang berpendapat bahwa pendapat itu adalah membuka jalan kearah yang baik dalam belajar. Dengan pertanyaan itu peserta didik akan segera mulai belajar sesungguhnya (meaningful learning).
            Jika dilihat dari intensitasnya, pertanyaan itu ada yang baik dan ada yang jelek. Pertanyaan yang baik ditandai oleh : (1) adanya respon dari pihak peserta didik untuk menjawabnya, jika jawabannya sulit ditemukan, peserta didik tidak putus semangat untuk mencarinya dari berbagai sumber. Kadang – kadang melakukan penelitian atau membaca informasi dari buku, surat kabar atau majalah. Jadi, pertanyaan yang baik itu akan menumbuhkan berbagai respon untuk mencari dan menemukan jawaban yang tepat. (2) adanya rasa tidak puas atas pertanyaan yang diberikan, dorongan yang menumbuhkannya adalah antara lain persaingan diantara mereka untuk memperoleh pujian dan nilai yang baik. Karenanya mereka selalu giat untuk selalu mencari dan menemukan jawaban yang tepat. (3) adanya pertanyaan yang tidak terlampau menghendaki jawaban “ya” atau “bukan”. Pertanyaan seperti “apakah ibukota sumatera utara ?” akan lain fungsinya dengan pertanyaan “apa persyaratan bagi berdirinya suatu Negara ?”. dari kedua pertanyaan itu dapat dibedakan bahwa  pertanyaan pertama hanya meminta jawaban berdasarkan ingatan, jawabannya bersifat fakta, dan untuk menjawabnya tidak memerlukan proses pemikiran yang dalam dan karenanya, jawabannya mudah ditemukan. Lain halnya dengan pertanyaan kedua, pertanyaan ini banyak menuntut pikiran yang mendalam. Dalam menjawabnya selain harus membaca informasi sebanyak – banyaknya, peserta didik harus menjelajahi pembuktian – pembuktian yang menunjang kebenaran jawaban tersebut. Jika pertanyaan tersebut kita telaah secara mendalam, tampak bahwa pertanyaan kedua mengundang banyak aktivitas belajar, dan (4) pertanyaan yang jelas dan mudah dipahami. Pertanyaan yang jelas biasanya ditandai oleh pemakaian bahasa yang sederhana, singkat dan padat.
            Pertanyaan yang mudah dipahami oleh pertanyaan yang selalu berpusat pada tujuan dan materi pelajaran, ruang lingkupnya tidak terlalu luas, dan cukup menggambarkan keseluruhan materi pelajaran. Pertanyaan itu harus bermakna. Maksudnya, (1) dapat membangkitkan aktivitas kegiatan belajar mengajar yang sesungguhnya, dan (2) dapat membentuk pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang dibutuhkan melalui kegiatan belajar,. Dalam kegiatan belajar dan mengajar pertanyaan yang baik bergantung pada : (1) cara seseorang atau guru bertanya pada para siswanya mengenai hal pelajaran. (2) sikap seseorang guru dalam mengajukan pertanyaan adalah sikap yang edukatif, dan (3) cara member giliran dalam menjawab pertanyaan mengacu pada asas keadilan dan demokrasi.
            Cara seseorang mengajukan pertanyaan, hasil pengalaman menunjukkan bahwa scar seseorang mengajukan pertanyaan itu banyak ragamanya. Caranya ialah ada yang dengan (1) memberikan pengarahan ulang (redirecting), dan (2) ada yang dengan membimbing untuk memberikan jawaban (probing). Pada pertanyaan bentuk pengarahan ulang terdapat proses  pengalihan jawaban dari seseorang terhadap peserta didik lainnya. Maksudnya untuk memperoleh jawaban yang tepat dari peserta didik. Secara diagramatik rusyan (1993 : 69) menggambarkan bahwa guru mengajukan pertanyaan terhadap seseorang atau peserta didik, dan kemudian mengalihkan pertanyaan itu terhadap peserta didik lainnya untuk dikomentari dan diberi penjelasan seperlunya.
            Pada pertanyaa yang bersifat mendidik, maka bagi peserta didik untuk menemukan jawaban ter, dan dapat upaya untuk memberikan pengarahan, namun tidak sambil mengulang (clarification) , dan generalisasi (generalization). Pertanyaan berbentuk isyarat menolong peserta didik agar jawabannya sampai kepada yang diharapkan atau sekurang – kurangnya bisa sampai jawaban yang tidak terlampau menyimpang dari yang sebenarnya. Pertanyaan berbentuk penjelasan dapat berguna untuk para peserta didik dalam memberikan pendapatnya agar lebih jelas daripada yang diungkapkannya, terutama mengenai pengertian – pengertian.
Pertanyaan – pertanyaan bentuk tunggu ini, memerlukan waktu rata – rata 5 detik. Ia berpendapat jika waktu ini secara konsekuen dilaksanakan, akibatnya dapat membina kreativitas peserta didik dalam menemukan jawaban. Kalimat – kalimat yang digunakan lambat laun akan menjadi sempurna, dan peserta didik yang lambatpun akan dapat memberikan jawaban, sehingga anak yang cepat menangkap pertanyaan dan yang lambat mendapat perhatian yang sama. Contoh tiga jenis pertanyaan probing tersebut adalah sebagai berikut :
Pertanyaan probing dalam bentuk isyarat
Guru    : amin, berapa 25 x 25 ?
Amin   : (lama berpikir tidak menjawab). Tidak tahu
Guru    : coba pikirkan 20 x 25 ?
Amin   : (dengan mudah menjawab) 500.
Guru    : berapa 5 x 25 ?
Amin   : 125
Guru    : sekarang, jadi berapa 25 x 25 ?
Amin   : (ia menghitungnya) 500 + 125 = 625
Pertanyaan probing dalam bentuk penjelasan
Guru    : tidak jauh dari sekolah kita akan didirikan pabrik obat. Setujukah kamu semua ?
Beberapa murid menjawab : tidak setuju
Guru    : mengapa tidak setuju, arif ?
Arif     : sebab air yang mengalir disungai kita akan mengandung racun
Guru    : apa yang dimaksud racun itu, arif ?
Dan seterusnya.
            Pertanyaan probing dalam bentuk generalisasi. Guru : ada tiga buah segitiga A, B dan C. ukurlah berapa besar sudutnya, ukurlah besar masing – masing sudut segitiga itu. Kemudian tariklah kesimpulan berapa besar jumlah sudut suatu segitiga. Banyak hal yang kita lakukan dalam mengajukan pertanyaan agar pertanyaan itu dapat dengan mudah dipahami, antara lain dengan diikuti oleh pemantapan yang tinggi yang dapat merangsang peserta didik untuk berfikir.
            Pemantapan itu bisa dilakukan dalam bentuk (1) verbal, yaitu mengucapkan kata – kata yang tidak monoton tetapi beralun disertai dengan tekanan yang menegaskan seperti pada kalimat siapa yang menemukan listrik ?. (2) gestural, yaitu pengucapan pertanyaan yang disertai dengan gerak mimic tertentu tanda emosional, (3) parsial, yaitu bagian – bagian tertentu dalam pertanyaan seperti kapan proklamasi Indonesia di ucapkan ?. siapa yang mengucapkannya?. Diman?. Dalam menjawab pertanyaan itu guru memperlihatkan masa tunggu yang dirasakan oleh Dr rowe itu. Sikap guru bertanya kepada seseorang berbeda sikap guru bertanya kepada kelompok atau kelas. Menurut teori, sikap guru kepada kelas lebih berhasil dalam menelaah jawaban yang diminta karena dorongan untuk menjawabnya lebih besar jika dibandingkan dengan kepada perseorangan.
            Para peserta didik banyak terlibat dalam menentukan jawaban itu. Oleh karena itu pertanyaan sebaiknya di arahkan kepada seluruh kelas walaupun pertanyaan itu memerlukan pertanyaan dari perseorangan atau seorang peserta didik. Sikap lain dalam mengajukan pertanyaan yang perlu dikembangkan ialah sebagai berikut : (1) pertanyaan yang pernah diucapkan jangan  diulang. Pengulangan pertanyaan bisa membuat pertanyaan menjadi kabur, apalagi jika kalimat  yang pertama tidak sama strukturnya dengan kalimat kedua. (2) isi pertanyaan hendaknya berkisar pada pokok bahasan tertentu. Pertanyaan diluar bahasan akan mengaburkan jawaban yang diminta, dan akibatnya akan membuat antipati dari pihak peserta didik, dan (3) selalu menuntun peserta didik dalam menjawab pertanyaan kepada pokok pelajaran. Tidak jarang peserta didik yang menjawab pertanyaan diluar pokok pelajaran. Cara guru memberikan giliran : cara memberikan giliran dalam memberikan menjawab pertanyaan dapat berpengaruh dalam menciptakan kadar jawaban yang diharapkan. Kadar jawaban yang di harapkan : kadar jawaban akan lebih tinggi jika pertanyaan dapat dijawab oleh banyak peserta didik.
            Pertanyaan yang hanya dijawab oleh peserta didik jangan diharapkan jawaban pertanyaan itu lengkap dan memadai. Maksud pertanyaan pada hakikatnya tidak ingin ada jawaban yang tepat. Tetapi juga agar pertanyaan itu dapat menciptakan proses belajar yang baik. Untuk itu maka diperlukan cara memberikan jawaban dengan bergilir. Cara memberikan giliran itu dapat dilakukan sebagai berikut : (1) dengan pertanyaan yang di tujukan kepada seseorang dan gilirannya kepada orang lain, (2) dengan pertanyaan yang diberikan kepada kelompok dan gilirannya kepada kelompok lain, dan (3) dengan pertranyaan yang ditujukan kepada siapapun dan diarahkan secar tersebar. Pertanyaan itu tidak ditujukan kepada peserta didik atau kelompok tertentu tetapi kepada peserta didik yang bersedia menjawabnya. Semua bersedia menjawabnya akan diberikan giliran secara teratur. Dan (4) dengan pertanyaan yang ditujukan kepada seluruh kelas dan dijawab secara spontan siapa saja yang menjawab mungkin hanya peserta didik  atau seseorang wakil dan kelas yang bersangkutan. Guru harus memberikan giliran yang lebih adil untuk menjawab pertanyaan yang di ajukan melalui wakil kelompok itu.
3.      Metode diskusi
            Diskusi ialah percakapan ilmiah yang responsive berisikan pertukaran pendapat yang dijalin dengan pertanyaan – pertanyaan probelmatis pemunculan ide – ide dan pengujian ide – ide ataupun pendapat dilakukan oleh beberapa orang yang tergabung dalam kelompok itu yang diarahkan untuk memperoleh pemecahan masalahnya dan untuk mencari kebenaran. Dalam diskusi selalu adan suatu pokok yang dibicarakan. Dalam percakapan itu diharapkan para pembicara tidak menyimpang dari pokok pembicaraan. Mereka harus selalu senantiasa kembali kepada pokok masalahnya. Pada hakikatnya diskusi berbeda dengan percakapan, situasi lebih santai kadang diselingi dengan humor. Dalam diskusi, semua anggota turut berpikir dan diperlukan disiplin yang ketat.
            Manfaat diskusi antara lain adalah sebagai berikut : (1) peserta didik memperoleh kesempatan untuk berpikir, (2) peserta didik mendapat pelatihan menegeeluarkan pendapat, sikap dan aspirasinya secara bebas. (3) peserta didikk belajar bersikap toleran terhadap teman – temannya (4) diskusi dapat menumbuhkan partisipasi aktif dikalangan peserta didik (5) diskusi dapat mengembangkan sikap demokratif, dapat menghargai pendapat orang lain, dan (6) dengan diskusi, pelajaran menjadi relevan dengan kebutuhan masyarakat. Diskusi selalu dipakai dalam pergaulan sehari – hari, dan karenanya merupakan sebagian dari kehidupan sehari – hari.
            Disamping manfaat menggunakan metode diskusi, tentu terdapat kelemahana – kelemahannya. Adapun kelemahan – kelemahannya itu antara lain adalah sebagai berikut (1) diskusi terlampau menyerap waktu kadang – kadang diskusi larut dengan keasikannya dan dapat mengganggu pelajarn lain (2) pada umumnya peserta didik tidak berlatih untuk melakukan diskusi dan menggunakan waktu diskusi dengan baik. Maka kecenderungannya mereka tidak sanggup berdiskusi, dan (3) kadang – kadang guru tidak memahami cara – cara melaksanakan diskusi. Maka kecenderungannya diskusi menjadi Tanya jawab. Kelemahan ini menunjukkan bersumber dari guru yang kurang menguasai penggunaan dan manfaat metode diskusi dalam membahas materi pelajaran. Kelemahan juga datang dari peserta didik yaitu kurang mampu melaksanakan diskusi dengan baik. Karena terjebak dengan Tanya jawab atau debat kusir, sehingga makna diskusi sebagai suatu teknik untuk memahami materi pelajaran tidak terpenuhi dengan baik.
            Usaha apa yang dapat dilakukan oleh guru supaya diskusi bisa berhasil dengan baik ? antara lain adalah : (1) masalahnya harus controversial, artinya mengandung pertanyaan dari peserta didik. Masalah itu menarik perhatian mereka karena berkaitan erat dengan pengalaman mereka. (2) guru harus menempatkan dirinya sebagai pemimpin diskusi. Ia harus membagi – bagi pertanyaan dan member petunjuk tentang jalannya diskusi. Guru juga berperan sebagai penangkis terhadap pertanyaan yang diajukan peserta didik peserta didik, dan (3) guru hendaknya memperhatikan pembicaraan agar fungsi guru sebagai pemimpin diskusi dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.
            Beberapa jenis diskusi yang lazim dilakukan yaitu : (1) diskusi panel. Diskusi ini hanya dilakukan oleh beberapa orang yang terpilih sebagai wakil orang banyak. Mereka adalah pakar dibidangnya masing – masing dan memiliki wawasan yang berbeda. Diskusi terjadi diantara diskusi panel. Jika diskusi melibatkan peserta didik lainnya, maka diskusi itu disebut forum; (2)  
           
TERIMA KASIH SUDAH MAU BERKUNJUNG !!

Selasa, 25 Oktober 2016

TIPS PERCAYA DIRI TAMPIL DIDEPAN UMUM




Guys,, kali ini ane mau posting artikel yang tentunya pas banget buat loe2 semua yang punya masalah kurang percaya diri tiap loe tampil didepan umum,,
gak usah banyak omong
Loe simak baik2,, 
terus loe coba praktekin,,

SUKSES buat loe semua!!

1.     Lemparkan senyuman
Hal pertama yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi rasa gugup dan tidak percaya diri adalah dengan cara melemparkan senyuman ke orang-orang di hadapan Anda. Senyum tidak hanya dilakukan apabila ada hal yang lucu maupun yang membuat Anda merasa senang, lebih dari itu, sebuah senyuman yang tulus juga dapat membuat diri Anda merasa jauh lebih baik karena dapat menimbulkan perasaan positif.
2.     Kontak mata lawan bicara
Berikan tatapan yang menyapu ruangan sambil sekali-sekali Anda menatap mata semua orang yang ada ditempat tersebut sambil tersenyum. Senyuman balasan dari orang lain akan menumbuhkan rasa percaya diri di dalam diri Anda dengan cepat. Cara ini juga berlaku saat wawancara kerja. Jangan menundukkan kepala saat berbicara ataupun menatap dengan tatapan yang kosong.
Kontak mata dengan lawan bicara akan segera menghilangkan rasa takut dan mengusir rasa tidak percaya diri Anda. Dengan kontak mata, Anda akan terbebas dari rasa intimidasi maupun rasa stres yang datang seketika pada saat Anda berbicara di depan publik.
3.     Berpikir positi
Kendalikan diri Anda dan berpikirlah positif serta katakan dalam diri Anda jika semuanya pasti bisa dilalui dengan baik, bahkan badai sekalipun. Jadi buanglah rasa takut dan suara-suara negatif yang mungkin ada dalam diri Anda kemudian gantikan dengan kalimat yang positif seperti, "ini sangat mudah", "saya pasti bisa" dan sebagainya kemudian gantikan rasa takut tadi dengan rasa percaya diri.
4.     Jadi diri sendiri
Untuk menjadi hebat, Anda tak perlu menjadi orang lain yang bukan diri Anda sendiri. Setiap orang adalah pribadi yang unik dan berbeda. Menjadi berbeda itulah nilai plus Anda. Jadilah diri sendiri yang tampil apa adanya, tanpa dibuat-buat atau berpura-pura namun tetap terkonsep dengan baik.
5.     Tampil rapi
Sebelum Anda tampil didepan umum, cobalah untuk menyempatkan waktu pergi ke toilet untuk memastikan diri Anda tampil lebih fresh dan rapi. Rapikan setelan baju Anda, rambut, sepatu dan lain sebagainya. Penampilan yang rapi terbukti mampu membangkitkan rasa percaya diri dengan cepat.
6.     Awali dengan salam dan doa
Awalilah segala sesuatu dengan doa dan salam, termasuk pada saat Anda diharuskan untuk tampil didepan umum. Berdoa merupakan tindakan yang positif yang bisa membantu Anda untuk melalui segala masalah, bahkan di saat situasi tersulit sekalipun.
7.     Bicara dengan suara jelas dan terstruktur
Bicaralah dengan suara yang jelas dan terstruktur. Saat seseorang mampu berbicara dengan lantang dan jelas didepan umum, sesungguhnya ia mendengarkan "suara" yang ada dikepala terlebih dahulu baru kemudian menyampaikannya lewat mulut. Dengan demikian maka penyampaian ide, topik pembicaraan maupun pembahasan akan tersusun dengan sistematis dan terstruktur dengan sendirinya. Coba bayangkan apabila Anda berbicara dahulu baru kemudian berpikir, apa yang kira-kira akan terjadi?.
8.     Jangan takut berbuat kesalahan
Kesalahan merupakan hal yang lazim dialami setiap manusia. Tak ada manusia yang sempurna yang benar-benar luput dari kesalahan. Saat Anda tampil didepan umum, cobalah untuk meminimalisir membuat kesalahan. Namun saat terjadi sebuah kesalahan, tetap kendalikan diri Anda dan segeralah meralatnya, kemudian alihkan topik dan jangan berfokus pada kesalahan yang barusan Anda buat.
9.     Atur nafas
Seringkali orang yang gugup berbicara dengan intonasi suara yang bergetar, naik turun dan kurang jelas. Nah, untuk mengantisipasi hal ini, cobalah untuk mengatur nafas Anda. Jangan berbicara dengan kalimat yang terlalu panjang karena akan menghabiskan nafas Anda. Aturlah nafas dan bicaralah dengan perlahan namun jelas. Potong-potonglah kalimat yang akan diutarakan dengan penggalan-penggalan kalimat yang masih dapat dicerna dan dimaknai oleh audience yang ada di depan Anda.


 ref.
http://www.berjibaku.com/2014/10/tips-membangun-rasa-percaya-diri-saat.html

Biografi Ir Soekarno

Ir. Soekarno (lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 – meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun) ia merupakan  Presiden In...